Sabtu, 05 Juli 2014

Jenis - Jenis Kopi

Jenis-Jenis Kopi
            
Jenis-jenis kopi secara umum bisa di klasifikasikan menjadi 4 jenis kopi,yaitu Kopi Arabika (Arabica Coffee),Kopi Robusta (Robusta Coffee),Kopi Liberika (Liberica Coffee),dan Kopi Excelsa (Dewevrei Coffee). Namun jenis biji kopi yang paling terkenal dan paling banyak diproduksi di seluruh dunia adalah Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Kopi Arabika menguasai 60% pasar kopi dunia, sedangkan sisanya untuk pasar Kopi Robusta. Dan untuk jenis kopi lainnya yang jumlahnya sedikit adalah Kopi Liberika dan Kopi Excelsa,namun untuk kedua jenis kopi ini tidak di produksi masal karena memang kuantitasnya tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kopi dunia. Dan dalam perkembangannya,masing-masing jenis kopi tersebut telah berkembang menjadi beberapa varietas.

1.   Kopi Arabika (Coffea arabica).

Biji Kopi Arabika.

Kopi Arabika (Coffea arabica) diduga pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von Linné) pada tahun 1753. Jenis Kopi yang memiliki kandungan kafein sebasar 0.8-1.4% ini awalnya berasal dari Brasil dan Etiopia. Arabika atauCoffea arabica merupakan Spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan manusia hingga sekarang. Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian 700-1700 m dpl dengan suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Dan dengan curah hujan berkisar antara 1200-2000 mm per tahun. Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya.
Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah. Kopi arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan kopi arabika berkisar 5,5-6.
Struktur tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi arabika memiliki percabangan yang banyak. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Waktu yang dio butuhkan dari berbunga sampai berbuah adalah 9 bulan. Bentuk buah kopi arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.

Secara umum,karakteristik kopi arabika adalah sebagai berikut:
  • Memiliki karakter rasa yang cenderung asam.
  •  Memiliki aroma yang kuat,wangi sedap mirip penampuran buah dan bunga.
  •  Lebih kaya rasa.
  •  Sifat kekentalan (body) atau rasa kental saat disesap di mulut.
  •  Kandungan kafein yang lebih kecil atau rendah,sekitar 0,8%-1,4%.
  •  Lebih cocok sebagai kopi single origin.
  •  Dan harganya juga lebih mahal dibanding kopi robusta.
  •  Pemberian level kopi arabika sampai ke specialty coffee.

Kopi arabika saat ini telah menguasai kurang lebih sekitar 60% pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.

Dan berikut adalah beberapa jenis kopi arabika yang terkenal di dunia,di antaranya:
  • Arabica jawa. Kopi ini sangat terkenal di seluruh dunia,sehingga nama Jawa menjadi identitas untuk kopi. Bahkan logo program komputer “Java” menggunakan lambang secangkir kopi untuk meng-identikkan kopi dengan “Java”.
  • Sumatera Mandheling dan Sumatera Lintong. Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatera Utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatera Utara. Sedangkan Kopi Gayo berasal dari Dataran Tinggi Gayo.
  • Sulawesi Toraja Kalosi. Kopi ini di tanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi,yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dai Sulawesi ini agak sedikit lebih kuat dari kopi Sumatera.
  • Costa Rican Tarrazu dari “San Marcos de Tarrazu valley” di pegunungan di luar San Jos, Costa Rica.
  • Guatemala Huehuetenango. Di tanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  • Ethiopian Harrar,dari Harrar,Ethiopia
  • Ethiopian Yirgachaffe,dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo(Oromia) di Ethiopia.
  • Kopi Koombia (Colombian Coffee). Pertama kali di perkenalkan di kolombia pada awal tahun 1880.
  • Colombian Milds. Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia,Kenya,dan Tanzania.
  • Hawaiian Kona Coffee. Di tanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi ini diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu padatahun1825.
  • Jamaican Blue Mountain Coffee. Dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannya.
  • Kenyan. Terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
  • Mexico. Memproduksi biji kopi yang keras.
  • Mocha. Kopi dari Yemen. Dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
  • Santos,dari Brasilia. Memliki tingkat keasaman yang rendah.
  • Tanzania Peaberry di tanam di gunung Kilimanjaro di Tanzania. “Peaberry” artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
  • Uganda. Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta,ada juga kopi arabika berkualitas yang di kenal sebagai Bugishu. 
Untuk varietasnya,kopi arabika memiliki banyak varietas,jika dihitung jumlahnya ada lebih dari 20 varietas biji. Dari sekian banyak varietas tersebut,kemudian para ahli mengelompokkannya menjadi 6 varietas utama,yaitu:
 1. Typica
Varietas biji kopi arabica jenis Typica ini merupakan varietas pertama yang masuk ke Indonesia. Pertama kali dibawa oleh Belanda ketika datang ke Indonesia. Namun varietas asli Typica yang dibawa oleh Belanda ini kemudian punah ketika Coffee Leaf Rust menyerang Indonesia. Untungnya tidak semua punah, karena masih ada varietas Typica lokal yaitu Bergendal dan Sidikalang yang banyak di temui di dataran tinggi seperti Sumatera, Sulawesi, dan Flores. Biasa berkolasi di perkebunan yang berada di daerah terpencil.
2. Hybrido de Timor (HDT)
Varietas Hybrido de Timor di Indonesia biasa disebut juga sebagai varietas “Tim Tim”, asal kata dari Timor Timur. Varietas ini adalah hasil dari persilangan alamiah antara Arabika dan Robusta. Varietas Tim Tim pertama kali mengalami masa panen di tempat asalnya yaitu Timor Timur pada tahun 1978. Karena kualitas nya yang bagus, kemudian varietas ini coba di tanam di daerah lain seperti Aceh dan Flores pada tahun 1980. Sekarang varietas Tim Tim juga telah dikenal dengan sebutan lain yaitu Varietas Churia.
3. Linie S
Linie S adalah varietas kopi Arabika yang berasal dari India. Varietas Linie S kemudian di kembangkan menggunakan kultivar Bourbon. Jenis umum yang paling dikenal dari hasil pengembangan Linie S ini adalah S-288 dan S-795. Varietas ini banyak di temukan di daerah dataran tinggi seperti Aceh, Lintong, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores dan Papua.
4. Linie Ethiopia
Varietas Kopi Arabika jenis Linie Ethiopia ini pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1928, dimana ketika itu pertama kali dibawa ke pulau Jawa. Daerah pertama yang mengembangkan varietas ini adalah Aceh. Varietas lain yang termasuk dalam keturunan Ethiopia adalah Rambung dan Abyssinia. Varietas Linie Ethiopia kemudian dikembangkan juga di Sumatera dan Flores, yang kemudian dikenal dengan nama “USDA”, dimana nama ini diambil dari proyek pemerintah Amerika Serikat kala itu pada tahun 1950 ketika berlangsung di Indonesia.
5. Catura Cultivars
Varietas kopi Arabika jenis ini merupakan hasil persilangan dari Kopi Bourbon yang berasal dari Brazil.
6. Lini Catimor
Varietas Lini Catimor juga mirip dengan Tim Tim, sama-sama hasil persilangan dari Arabika dan Robusta. Namun varietas ini dikenal sebagai jenis varietas yang kurang baik, karena memiliki aroma dan rasa yang tidak sebaik kopi lain nya. Namun kini sedang dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai varietas ini, karena di daerah Aceh, varietas ini memiliki aroma dan rasa yang baik, biasa nya petani kopi Aceh menyebutkan dengan varietas “Ateng Jaluk“.
Keanekaragaman kopi Indonesia inilah yang membuat kopi Arabika Indonesia menjadi kopi terbaik di dunia. Kaya rasa dan Aroma yang memikat. Kopi Indonesia selalu menjadi pilihan utama para pecinta kopi dunia, bahkan cafe-cafe ternama pun menggunakan Kopi Asli Indonesia sebagai coffee blend mereka atau Espresso.

2.   Kopi Robusta (Coffea robusta).

Biji Kopi Robusta.

Kopi robusta berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, sesuai dengan gambaran postur (body) atau tingkat kekentalannya yang kuat. Kopi robusta bukan merupakan spesies karena jenis ini turunan dari spesies Coffea canephora.
Robusta dapat tumbuh di dataran rendah, namun lokasi paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 meter dpl. Suhu optimal bagi perkembangan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.
Kopi robusta sangat cocok ditanam di daerah tropis yang basah. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5 tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan waktu kering 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan.
Tanaman kopi robusta menghendaki tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Tingkat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tanaman ini 5,5-6,5. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan pohon lain.
Secara umum spesies kopi yang tinggi pohonnya bisa mencapai 12 meter ii lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit,serta mudah pemeliharaannya dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi robusta bisa hidup di bawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun soal rasa,robusta memang tak bisa menandingi arabika.
Untuk setiap berat yang sama,kadar kafein robusta lebih tinggi ketimbang arabika,yakni mencapai 2,8%,serta memilki jumlah kromosom sebanyak 22. Rasanya lebih netral,serta aroma kopinya yang terasa lebih kuat. Saat disangrai,aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi arabika. Saat ini,sekitar sepertiga produksi kopi dunia ialah kopi robusta. Salah satu faktornya,kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan jenis arabika,sehingga biaya produksinya juga murah. Karena itu,harga biji kopi robusta dipasaran jauh lebih murah ketimbang harga biji kopi arabika. Karena lebih murah,maka kopi robusta kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan.

Secara umum,karakteristik kopi robusta adalah sebagai berikut:
  • Memiliki rasa yang cenderung pahit. 
  • Tidak memiliki banyak karakter rasa,umumnya kopi robusta memiliki karakter rasa lebih kekacang-kacangan (nutty). 
  • Tingkat kekentalan (body) sedang hingga berat.
  • Kandungan kafein lebih tinggi,hampir dua kali lipat dari arabika,yaitu berkisar 1,7%-4,0%. 
  • Cocok sebagai base atau bahan dasar dari espresso atau coffee blend.
  • Harganya lebih murah dibandingkan arabika.
  • Pemberian level kopi robusta adalah fine robusta.
Varietas kopi robusta
Kopi robusta diturunkan dari beberapa spesies terutama Canephora. Mungkin karena alasan itu, sumber bibit tanaman untuk robusta tidak disebut varietas melainkan klon. Sama dengan varietas pada arabika, klon unggul robusta di Indonesia dikembangkan oleh Puslit Koka
Berikut ini beberapa jenis klon kopi robusta yang direkomendasikan lembaga tersebut. 
  • Klon BP308. Klon ini merupakan tanaman unggul yang tahan terhadap serangan nematoda. Keistimewaan lain klon robusta ini adalah toleran terhadap tanah yang kurang subur. BP308 dianjurkan untuk dijadikan batang bawah, sedangkan batang atasnya disambung dengan klon-klon lain yang disesuaikan dengan agroklimat setempat. 
  • Klon BP42. Klon jenis ini memiliki produktivitas 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakannya sedang dengan banyak cabang dan ruasnya pendek. Buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat.
  • Klon SA436. Memiliki produktivitas yang cukup tinggi, mencapai 1600-2800 kg/ha/tahun. Bentuk biji dari klon ini kecil dan ukurannya tidak seragam.
  • Klon BP234. Produktivitasnya 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakan ramping dengan percabangan yang panjang dan lentur. Butiran buah agak kecil dan ukurannya tidak seragam.

 Salah satu varietas kopi robusta yang terkenal adalah kopi luwak dari Indonesia dan Kape Alamid dari Filipina. Biji kopi ini dikumpulkan dari musang luwak. Kopi ini memiliki rasa yang khas.
 Berikut adalah tabel perbandingan antara kopi arabika dan kopi robusta:





Selain kedua jenis biji kopi yang terkenal diatas,ada lagi jenis biji kopi yang lainnya yaitu Kopi Liberika. Kopi Liberika adalah kopi yang berasal dari wilayah Liberika,Afrika Barat. Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat banyak tanaman kopi arabika saat itu terkena serangan penyakit. Dan masih ditanam di beberapa daerah di Jawa Tengah,Jawa Timur,Kalimantan,Jambi,dan Bengkulu.
Orang Indonesia mengenal kopi ini dengan sebutan kopi nangka,karena bijinya yang besar-besar. Sebagan orang mengatakan kalau kopi ini ada cita rasa sayurnya,seperti kacang panjang mentah. Tapi sebenarnya kopi ini kurang lebih mirip dengan kopi Robusta. Ada juga yang bilang kopi ini rasanya seperti kacang campur strawberry dengan sedikit aroma tembakau. 
Tanaman ini juga lebih tinggi dari tanaman arabika dan robusta,dan bisa bertahan terhadap serangan hama karena aromanya yang tajam dan kuat. Uniknya lagi,daun tanaman Liberika ini memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dibanding dengan bijinya.
Proses produksi Liberika ini lebih susah,dan karena itu harganya pun lebih mahal daripada Arabika dan Robusta. Makanya jumlahnya sekarang tinggal kurang dari 1% dari seluruh tanaman kopi di seluruh dunia. Negara yang banyak mengkonsumsi kopi ini adalah Malaysia. Namun kopi ini kebanyakan tumbuh di Filipina. Negara lain yang punya kopi jenis ini adalah India,tapi itupun jumlahnya sedikit sekali.

Biji Kopi Liberika.

Dewevrei coffea atau Kopi Ekselsa (Excelsa),salah satu jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia,namun tidak begitu banyak. Pertama kali dikenal sejak tahun 1904,dan daerah yang membudidayakan jenis kopi ini adalah kabupaten Tanjung Jabung Barat,Jambi.
Jenis kopi ini tidak begitu peka terhadap penyakit HV dan dapat ditanam di dataran rendah dan lembab,dan dapat pula ditanam diatas lahan gambut yang memiliki permukaan air yang dangkal. Jambi memang merupakan daerah yang tepat untuk membudidayakan Kopi Ekselsa ini,tepatnya di daerah Ilir yang sebagian besar memiliki lahan gambut,seperti di kecamatan Pengabuan,kecamatan Betara,kecamatan Bram Itam dan Kuala Betara. Bentuk biji kopi ini juga hampir sama besar dengan kopoi Liberika.
Jenis kopi Ekslesa (Excelsa) ini sejak dulu telah menjadi komoditi andalan daerah jambi,bahkan beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan permintaan dari Malaysia dan Singapura dengan harga yang cukup baik,kisaran Rp. 35.000,- sampai Rp. 38.200,- per kilogramnya (lebih tinggi dibanding dengan Robusta).

Biji Kopi Ekselsa (Excelsa).

 Demikian informasi mengenai jenis-jenis biji kopi dari beberapa sumber yang saya ketahui. Mohon koreksinya apabila ada kesalahan dan mohon masukannya apabila ada tambahan. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Dari berbagai sumber.

Senin, 23 Juni 2014

Sejarah Kopi


Kopi. Siapa yang tidak mengenal kopi?. Minuman yang sangat populer di seluruh dunia ini ternyata sudah dikenal sejak tahun 1000 SM oleh suku Galla di Afrika Timur. Saya sendiri mulai mengenal kopi sejak kecil,tapi mulai menyukainya saat duduk dibangku SMA. Tentu saja saya hanya tahu dan menyukainya saja,tanpa benar-benar mengetahui sejarah dan asal usul kopi tersebut. Mungkin bagi sebagian orang,hal tersebut tidaklah begitu penting,tapi tidak ada salahnya juga jika kita bisa lebih tahu tentang minuman yang sudah menjadi gaya hidup dan bahkan kebutuhan ini.

Sejarah Kopi di Dunia

Kopi pertama kali di temukan di negara Ethiopia yang terletak di Afrika Timur. Pada zaman dahulu,alkisah hiduplah seorang penggembala kambing bernama Kaldi. Pada suatu hari Kaldi dikagetkan oleh hiangnya kambing-kambing yang biasa dia gembalakan. Keesokan harinya,pada saat pagi Kaldi menemukan kambing-kambingnya terlihat lincah dan bersemangat di dekat sebuah pohon aneh yang berdaun gelap dan memiliki biji berwarna merah.
Karena rasa penasaran,Kaldi pun mencoba buah merah tersebut. Dia menguyah dan menelannya. Dan tidak lama kemudian Kaldi merasa tubuhnya lebih berenergi. Akhirnya Kaldi berkesimpulan bahwa kambing-kambingnya menjadi lincah lincah dan bersemangat dikarenakan buah merah tersebut,yang sekarang kita kenal sebagai kopi.
Tidak lama kemudian datang seorang Imam yang terlihat mengantuk dalam perjalanan ke masjid untuk menunaikan sholat subuh di masjid terdekat. Ia melihat Kaldi dan kambing-kambingnya di sekitar pohon kopi. Melihat kejadian tersebut,sang Imam bereksperimen dengan berbagai cara terhadap buah kopi tersebut,termasuk merebus dan memanggang bijinya.
Hasil dari percobaan sang Imam tersebutlah,lahirnya pertama kali minuman yang disebut kopi yang menyegarkan dan memberi energi. Tidak lama setelah berita kopi ini tersebar,kopi menjadi minuman wajib untuk mengobati kantuk sebelum sholat. Kebiasaan ini mulai menyebar dari masjid ke masjid dan akhirnya sampai ke seluruh dunia.
Pada awalnya orang Eropa mengira kopi berasal dari daerah Yaman. Sebuah negara di Semenanjung Selatan Arab. Namun sesungguhnya bukti botanis telah mengungkapkan bahwa kopi arabika,spesies kopi terbaik berasal dari Ethiopia. Dimana sampai saat ini pun pohon kopi masih tumbuh liar diantara hutan lebat di Ethiopia.
Tidak ada yang dapat memastikan bagaimana kopi ini bisa sampai ke Yaman menyeberangi laut  merah. Banyak yang menyimpulkan ini terjadi karena proses perdagangan yang terjadi pada 800 SM. Namun hal ini pun tidak mempunyai bukti yang kuat. Salah satu kesimpulan lain adalah kopi yang di bawa oleh orang Ethiopia yang melakukan ekspansi ke daerah Arab lain pada tahun 522 SM. Orang-orang Ethiopia menetap di Yaman selama 50 tahun menjadi penyebab tersebarnya kebiasaan minum kopi di seluruh semenanjung Arab,yang kemudian budidaya menanam kopi pun menjadi populer pada abad ke-6 M.
Para penikmat kopi di Arab pada awalnya sangat terbatas. Kopi pada awalnya di jadikan sebagai obat. Kemudian kopi menjadi minuman wajib para sufi untuk mencegah kantuk saat bermeditasi dan beribadah. Kemudian semakin banyak penikmat kopi di Arab,sehingga menyebabkan warung-warung kopi bertebaran di sepanjang Arab,terutama di Makkah dan Kairo.
Setelah populer di Arab,kopi pun di bawa orang-orang India bernama Baba Sudan,seorang muslim dari India. Pada zaman itu,haram hukumnya membawa kopi jika tidak dalam keadaan matang atau sudah di sangrai,jika terbukti membawa biji kopi dalam keadaan mentah,maka akan di hukum mati. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar kopi tidak bisa di tanam di luar tanah Arab.
Sekitar tahun 1650,Budan nekat membawa 7 butir kopi yang di simpan di perutnya. Dan setelah Budan sampai di rumahnya di Chickmaglur,India Selatan,dia langsung menanam biji kop tersebut,dan kemudian tumbuh subur.
William Uklers,dalam ensiklopedinya yang berjudul All About Coffee menulis bahwa pada tahun 1928,keturunan kopi pertama tersebut masih tumbuh subur di daerah Chickmaglur. Sayangnya saat ini kopi sudah tidak tumbuh lagi di hutan tersebut.
Setelah kopi tersebar luas di Arab dan India, kemudian pedagang Eropa tertarik untuk memperdagangkan kopi. Namun kopi tidak dapat tumbuh di negara yang memiliki iklim dingin seperti Eropa. Kemudian para pedagang Eropa membawa kopi turunan Baba Sudan ke Sri Lanka dan tanah Jawa.
Ada sejarah juga yang menyebutkan bahwa kopi pertama kali dibawa keluar Arab bukan oleh Baba Sudan, tapi oleh pegadang VOC bernama Pieter Van Der Broeke pada tahun 1616. Dia nekat menyelundupkan kopi dari pelabuhan Mocha di Yaman, dan kemudian di bawa ke Amsterdam. Kemudian pohon kopi di tanam di kebun botani Amsterdam. Pohon kopi ini kemudian dikirim sebagai hadiah ke Raja Louis XIV.
Pada masa itu, kopi menjadi minuman para bangsawan, karena pada saat itu biji kopi dijual dengan harga yang sangat mahal. Karena dianggap langka dan memiliki nilai eksotis. Kemudian Raja Louis XIV yang terkenal dengan kemewahan nya mengimpor kopi dari pelabuhan Mocha, Yaman.
Dari situ kopi dibawa ke Tanah Jawa menyeberangi lautan menuju negeri Belanda, dan kemudian di bawa ke Istana Versailles yang mewah. Rumah kaca pertama di Eropa kemudian dibangun untuk menanam pohon kesayangan para bangsawan ini.

Kopi Kembali ke Ethiopia

Keturunan dari pohon kesayangan Raja Louis ini kemudian mencapai Martinique, kepulauan Karibia Amerika sekitar tahun 1720. Itu berkat jasa Chevalier Gabriel Mathieu de Clieu yang mengikuti jejak Baba Budan dari India. Pohon kopi tersebut tidak mudah untuk didapatkan dari Istana Versailles. Di curi pohon tersebut secara diam-diam dan kemudian dibawa menyeberangi lautan.
Perjalanan ini melewati segala resiko, termasuk terhadap serangan bajak laut. Ketika kapal sudah mulai kekurangan jatah air, dia rela membagi 2 jatah airnya demi kelangsungan hidup pohon kopi ini.
Pengorbanan nya tidak sia-sia, akhirnya pohon kopi ini dapat tumbuh dengan baik di Martinique. 50 tahun kemudian pohon kopi tersebut tumbuh menjadi 18.680 pohon dan mulai menyebar ke Haiti, Meksiko, dan Kepulauan Karibia. Kopi ini juga menyebar ke kepulauan Burbon di Samudra Hindia. Dan di Burbon inilah terjadi percobaan mutasi kopi sehingga menghasilkan varietas kopi baru bernama Coffee Bourbon. Biji kopi yang dihasilkan lebih kecil daripada Kopi Arabika pada umumnya.
Kopi Santos dari Brasil yang terkenal dan kopi Oaxaca dari Meksiko adalah keturunan dari varietas bourbon. Kemudian pohon-pohon Bourbon menjadi varietas kopi terbaik di Amerika Latin. Setelah Brazil, kopi lalu menyebar ke Kenya. Sekarang disebut Tanzania yang hanya berjarak beberapa ratus kilometer dari Negara asal kopi, Ethiopia.
Anda bisa membayangkan bagaimana si Emas Hitam ini melanglang buana. Mulai dari Negeri Arab, kemudian dibawah ke Eropa, dan menyebar ke tanah Jawa, sampai akhirnya menyebar di Tanzania.

Sejarah Kopi di Indonesia

Kopi mulai terkenal di Indonesia semanjak tahun 1696 ketika Walikota Asterdam, Nicholas Witsen memerintahkan komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah pertikelir Kedaung yang kini lebih dikenal dengan Pondok Kopi. Beberapa waktu kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten dan Priangan, hingga kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawasi, Bali dan Timor.
Tak lama setelah itu, kopi menjadi komoditi dagang yang sangat diandalkan VOC. Ekspor kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dan dalam tempo 10 tahun ekspor meningkat sampai 60 ton/tahun. Karenanya, Hindia Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar Arabia dan Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780.
Untuk mendukung produksi kopi, VOC membuat perjanjian berat sebelah dengan penguasa setempat di mana para pribumi diwajibkan menanam kopi yang harus diserahkan ke VOC. Perjanjian ini disebut Koffiestelsel (sistem kopi). Berkat sistem ini pula biji kopi berkualitas tinggi dari tanah jawa bisa membanjiri Eropa. Kopi Jawa saat itu begitu terkenak di Eropa sehingga orang-orang Eropa menyebutnya bukan secangkir kopi, melainkan secangkir jawa. Sampai pertengahan abad ke-19 kopi jawa adalah yang terbaik di dunia.
Sistem perdagangan kopi terus berlangsung meskipun kemudian VOC dibubarkan dan Hindia Belanda diperintah oleh perintah Belanda. Ketika Hermann Willem Daendels (1762-1818) memerintah, ia membangun jalan dari ujung bawat jawa sampai ujung timur yakni Anyer-Panarukan. Tujuannya untuk memudahkan transportasi prajurit Belanda dan surat-menyurat di tanah Jawa. Alasan lainnya, tentu saja untuk mempercepat biji kopi dari ujung timur Pulau Jawa mencapai pelabuhan di Batavia, dan selanjutnya dikapalkan ke Belanda untuk dijual ke Eropa.
Penderitaan akibat koffiestelsel kemudian berlanjut dengan cultuurstelsel alias sistem tanam paksa. Melalui sistem tanam paksa yang diciptakan Johannes van den Bosch (1780-1844) ini, rakyat diwajibkan untuk menanam komoditi ekspor milik pemerintah, termasuk kopi pada seperlima luas tanah yang digarap, atau bekerja selama 66 hari di perkebunan-perkebunan milik pemerintah. Akibatnya, terjadi kelaparan di tanah Jawa dan Sumatera pada tahun 1840-an. Namun, berkat cultuurstelsel itu Jawa menjadi pemasok biji kopi terbesar di Eropa. Di antara tahun 1830-1834 produksi kopi arabika di Jawa mencapai 26.600 ton, selang 30 tahun kemudian produksi kopi tadi meningkat menjadi 79.600 ton.
Produksi kopi Jawa mencapai titik puncaknya di abad ke-19 yang pada tahun 1880-1884 mencapai 94.400 ton. Saat itu, kopi memainkan peranan yang jauh lebih penting dibandingkan dengan gula tebu. Kalau nilai ekspor kopi rata-rata antara tahun 1865-1970 mencapai 25.965.000 gulden, maka dalam periode yang sama nilai ekspor rata-rata gula tebu hanyalah mencapai 8.416.000 gulden.
Kejatuhan kopi jawa dimulai ketika serangan penyakit kopi melanda pada tahun 1878. Setiap perkebunan di seluruh Nusantara terkena hama penyakit kopi yang disebabkan oleh Hemileia Vasatrix. Penyakit ini membunuh semua tanaman arabika yang tumbuh di dataran rendah. Kopi arabika yang tersisa hanyalah yang tumbuh di lahan setinggi dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Pudarnya kejayaan kopi jawa ini kemudian diisi oleh kopi arabika asal Brasil dan Kolombia yang terus merajai hingga sekarang. Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut), serta dataran tinggi Gayo (Aceh).
Untuk menyikapi serangan hama ganas tersebut, pemerintah Belanda kemudian menanam kopi liberika yang lebih tahan hama. Sayangnya, varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Lantas kopi Robusta mulai diperkenalkan di Indonesia di awal 1900-an untuk menggantikan kopi liberika dan arabika yang hancur lantaran hama. Kopi Robusta yang lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi di daerah dataran rendah. Saat ini, produksi kopi di Indonesia menempati peringkat keempat terbesar di Dunia.

Kopi Masa Ke Masa
  • 1000 SM Kopi mulai dikenal oleh suku Galla di Afrika Timur.
  • >5 M Kopi sudah dikenal di pelosok Ethopia
  • 700-1000 M Kopi dikenal pertama kali oleh bangsa Arab sebagai minuman energi (untuk begadang). Penyebaran kopi dimulai saat itu bersamaan dengan penyebaran Islam. Sumber kopi pertama di Mocha salah satu derah di Yaman.
  • 1000 M Ibnu Sina menyelidiki zat kimiawi kopi, dokumennya merupakan dokumen pertama yang diketahui membedah kopi dari ilmu kedokteran dan kesehatan.
  • 1400 M Penyebaran kopi dan kedai kopi pesat di jazirah Arab, terutama Mekkah dan Madinah.
  • 1453 M Kopi diperkenalkan di Konstantinopel oleh bangsa Turki (kekhalifahan Ottoman). Kedai kopi yang pertama kali tercatat disana bernama Kiva Han, dibuka tahun 1475.
  • 1600 M Paus Clement VIII, menegaskan untuk mempertimbangkan bahwa ‘budaya ngopi’ merupakan sebuah bid’ah, ‘budaya luar’ yang dapat mengancam (infidel) dan karena itu berdosa bagi yang meminumnya. Namun kemudian ia mengizinkan jika ‘ngopi’ menjadi bagian (alternatif) dari makanan/minuman yang halal dimakan oleh seorang Kristen. Pada tahun itu juga, kopi dibawa dari Mekkah ke jazirah India (Asia kecil) oleh orang yang bernama Baba Budan ketika pulang haji dari Mekkah.
  • 1616 M Kopi dibawa dari Mocha (Yaman) ke Belanda.
  • 1645 M Kedai kopi pertama dibuka di Venice, Italia.
  • 1650 M Kedai kopi pertama dibuka di negeri Kristen (Christendom) tepatnya di Oxford.
  • 1658 M Belanda membuka kebun pertama di Ceylon (Srilanka)
  • 1668 M Kedai kopi ‘Edward Lloyd’s’ dibuka di London. Dari kedai kopi inilah kemudian Edward membuka perusahaan asuransi paling terkemuka di dunia Lloyd of London Insurance.
  • 1668 M Kopi mulai dikenal di Amerika Utara.
  • 1669 M Kedai kopi dikenalkan di Paris oleh duta besar Turki kepada raja Louis XIV.
  • 1670 M London gandrung kopi. Kedai kopi dibuka di setiap sudut London. Kopi mulai diperkenalkan di Jerman. Di Brasilia, penanaman kopi di mulai. Jenis kopi yang ditanam adalah Coffea Arabica Lind.
  • 1674 M Petisi Perempuan menentang kopi dikeluarkan di London.
  • 1675 M Hidangan teh (tea house) mulai dikenalkan di Belanda. Sebelumnya yang ada cuma sajian minuman bir/malt.
  • 1675 M Raja Charles II menutup seluruh kedai kopi di London, tuduhan utamanya adalah kedai kopi sebagai tempat pemufakatan makar.
  • 1679 M Ahli kimia di Marseilles, Prancis memberikan kesaksian bahwa kopi merusak dan membahayakan kesehatan.
  • 1679 M Kedai kopi pertama dibuka di Hamburg, Jerman.
  • 1688 M Lebih dari 800 kedai kopi dibuka di daerah Soho (Inggris). Terutama oleh pelarian Kristen Calvinis dari Prancis (Huguenots).
  • 1689 M Café khas Perancis pertama dibuka, bernama Café de Procope-walau dengan suasana krisis setelah pengumuman kopi merusak kesehatan.
  • 1696 M Kedai kopi pertama bernama The King’s Arms dibuka di New York.
  • Seorang warganegara Belanda bernama Zwaardecroon, membawa beberapa benih tanaman dari Mekkah ke Bogor, Indonesia. Dan, menjadi tanaman komoditas terpenting di Hindia Belanda.
  • 1706 M Kopi Jawa diteliti Belanda di Amsterdam.
  • 1714 M Kopi Jawa hasil penelitian, oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh raja Louis XIV.
  • 1720 M Kedai kopi Florian bertahan buka di Florence.
  • 1723 M Gabriel du Clieu membawa biji kopi dari Prancis ke Martinique.
  • 1727 M Francisco de Mello membawa biji kopi dari Prancis untuk ditanam di Brazil.
  • 1730 M Inggris menanam kopi di Jamaica.
  • 1732 M Johann Sebastian Bach membuat komposisi Coffee Cantata, di Leipzig. Kantata ini menggambarkan perjalanan spiritual yang juga sebagai parodi atas ketakutan orang Jerman terhadap pesatnya popularitas kopi di German (bangsa Jerman penggemar bir)
  • 1777 M Raja Jerman (Prussia) mengumumkan kritikan dan pelarangan atas kopi, dan mengumumkan bir sebagai minuman nasional Jerman Raya.
  • 1790 M Kedai kopi awal khas British menghilang perlahan tergantikan oleh kedai beer (tavern).
  • 1802 M Cafe sebagai kata yang menunjukkan tempat mulai diperkenalkan di Inggris (sebelumnya coffee house). Kata ini berasal dari kata Prancis ‘eafé’ dan hampir seakar dengan bahasa Italia ‘caffe’. Café menunjukan sebuah tempat yang merupakan restoran dengan menu utama minuman kopi.
  • 1809 M Kopi impor dari Brazil pertama kali masuk pasar Amerika di Salem, Massasuchet.
  • 1820 M Zat Caffeine dalam minuman kopi ditemukan berbarengan oleh tiga penelitian berbeda – dan, tentunya masing-masing peneliti itu bekerja sendiri-sendiri – yang dilakukan oleh Runge, Robiquet, Pelletier dan Caventou
  • 1822 M Prototip dari sebuah mesin kopi espresso dibuat di Prancis.
  • 1839 M Kata ‘Cafetaria’ diperkenalkan sebagai kata hibrida (gabungan) dari Meksiko, Spanyol Dan Inggris.
  • 1859 M Michael Thonet’s Vienna Café chair No. 14 (bangku kedai kopi khusus diperkenalkan pertama kali sebagai ‘bangku yang cocok digunakan sambil menghirup kopi’.
  • 1869 M Cofee leaf rust (jamur kopi) pertama kali diketemukan di Srilanka dan tanaman kopi di Asia.
  • 1873 M Kopi dalam kemasan secara massal diperkenalkan pertama kali di Amerika oleh John Arbukle.
  • 1882 M Dibentuk The New York Coffee Exchange
  • 1869 M Berjangkit suatu penyakit jamur di seluruh Asia yang menyebabkan kerusakkan dari kopi berjenis Coffea Arabica Lind yang waktu itu banyak ditanam di Asia. Hingga pada tahun ini orang mulai menanam bermacam-macam jenis kopi yang banyak terdapat di daerah Congo.
  • 1904 M Mesin espresso dibuat modern oleh Fernando Illy.
  • 1906 M Brazil menaikkan harga kopi setelah menciptakan harga (kurs) tetap untuk komoditas kopi.
  • 1910 M Jerman membuat kopi decaf (pengurangan zat caffein pada kopi seminimal mungkin) Dan diperkenalkan ke Amerika dengan nama Dekafa.
  • 1911 M Pedagang kopi di Amerika membentuk Asosiasi Kopi Nasional.
  • 1915 M Pyrex ditemukan. Pertama kali dipakai sebagai lampu penerangan terutama di perusahaan kereta api sebagai penutup lampu yang tahan panas dan cuaca ataupun benturan fisik. Mulai diperkenalkan sebagai alat dapur, sebagai pengganti kaca. Kedai kopi menggunakan pyrex sebagai gelas tahan panas.
  • 1920 M Kedai kopi ‘baru’ booming di Amerika.
  • 1925 M Vienna Café chair No. 14 diikutkan dalam pameran L’esprit Nouveau di Perancis oleh Le Corbusier. Sampai tahun 1933 bangku model ini diproduksi lebih dari 50 juta.
  • 1927 M Mesin kopi espresso pertama kali diperkenalkan di Amerika. Kedai kopi pertama yang memakai ‘La Pavoni’ di New York. Mesin ini didesain khusus oleh arsitek ternama Italia Gio Ponti.
  • 1928 M Federasi Kopi Kolumbia dibentuk.
  • 1930-1944 M Brazil memusnahkan 78 juta kantong kopi untuk menstabilkan harga.
  • 1938 M Cremonesi membuat pompa piston yang dapat menyemprotkan air panas dengan keepatan tinggi untuk menyeduh kopi.
  • 1938 M Nestle menemukan kopi instan di Brazil, Nestle sampai saat ini merupakan penghasil kopi instan terbesar di dunia.
  • 1939-1945 M Pasukan Amerika membawa kopi instan dalam perang dan memperkenalkannya ke seluruh dunia.
  • 1942 M Kopi menjadi barang yang disimpan secara sembunyi-sembunyi. Di Inggris pada masa ini kopi dijatah pada jumlah tertentu.
  • 1946 M Pabrik Gaggia memproduksi mesin Capucinno secara komersial untuk pertama kali. Kata Capucinno berasal dari warna jubah pendeta Capucin (aliran Francisian-1529).
  • 1948 M Achille Gaggia menemukan mesin kopi espresso secara massal di Milan.
  • 1952 M Mesin Gaggia diimpor ke Inggris. Pada tahun ini kedai kopi setelah perang dunia kedua untuk pertama kali dibuka di London di bulan Juli.
  • 1953 M Bar Espresso menyebar di seluruh Soho. Yang pertama kali adalah Mocha di jalan 29 Frith Street.
  • 1954 M Pembatasan kepemilikan sejumlah komoditi seperti kopi berakhir dengan berakhirnya masa transisi perang dunia kedua.
  • 1957 M Catherine Uttley mendaftar ada 200 bar kopi di London. Mulai banyak yang bar kopi yang memakai plastik mulai dari peralatan dapur, makan, lantai sampai furnitur.
  • 1960 M Bar kopi tercatat bertambah dua kali lipat dari 1,000 menjadi 2,000 di seluruh Inggris, terbanyak di London, sekitar 500 buah.
  • 1962 M Puncak dari konsumsi kopi per kapita di Amerika, 3 cangkir per orang per hari.
  • 1962 M Perjanjian Internasional mengenai perdagangan kopi dibuat, tujuannya mengontrol harga.
  • 1964 M Bar kopi sekarat di Inggris, tergantikan oleh restoran dengan berbagai hidangan.
  • 1970 M Mokha café tutup setelah dikomplain sinis oleh penulis Amerika William S Burrough.
  • 1971 M Gerai Starbuck pertama dibuka di Seattle.
  • 1973 M Fair Trade Coffee pertama kali diimpor ke Eropa dari Guatemala.
  • 1975 M Brazil menderita karena gagal panen, harga kopi dunia meroket.
  • 1989 MPerjanjian Kopi Internasional gagal menstabilkan harga. Dalam sejarahperdagangan kopi turun ke tingkat yang paling rendah.
  • 1990 M Beberapa kedai kopi tutup karena penataan ruang (redevelopment) di Inggris. Diperkenalkan organic coffee yang menjadi primadona di pasar kopi dunia.
  • 1998 M Starbuck mencapai 2.000 gerai di Amerika saja. Di seluruh dunia 5.715 gerai. Sedangkan di Indonesia telah dibuka sebanyak 11 gerai. Starbuck memposisikan diri sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.
Demikian sedikit ulasan mengenai sejarah atau asal usul kopi di dunia dan di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_kopi
http://tenggara.pontianakkota.go.id/p.php?q=detailberita&id=25-sejarah-kopi-indonesia